Analisa ini digunakan untuk memperoleh hasil kandungan protein dalam susu dengan metode formol. prinsipnya adalah dengan proses netralisasi dan penambahan asam oksalat jenuh, maka penambahan formalin dapat menyebabkan terbentuknya gugusan dimetinol. Sehingga gugusan amino sudah terikat dan tidak akan mempengaruhi gugusan karboksil (asam) dengan NaOH (basa), sehingga jumlah NaOH yang dipakai setara dengan persentase protein susu.
Erlenmeyer 100 ml; gelas piala; pipet 1 ml, 5 ml dan 25 ml; buret; Akuades; Larutan K2C2O7.H2O; Larutan phenolphthalein 2%; NaOH 0,1 N; Sampel susu dan Larutan formalin 35%.
a. 25 ml susu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 100 ml kemudian tambahkan 0,25 ml larutan phenolphthalein 2% dan 1 ml larutan K2C2O7.H2O. Diamkan larutan selama 2-3 menit.
b. Titrasi larutan dengan NaOH 0,1 N hingga terlihat warna standar (merah jambu) yang tetap.
a. Setelah terlihat warna standar pada larutan, tambahkan kedalamnya 5 ml larutan formalin dan lanjutkan titrasi menggunakan NaOH 0,1 N hingga terlihat kembali warna standar yang tetap. Catat jumlah NaOH terpakai
Tidak ada komentar:
Posting Komentar